Wednesday, March 31, 2010

eXAM, eXaM...

Denyutan yang tidak berhenti-henti di kepalaku memaksaku berhenti sekejap dari mengadap slide Biochem di kaca skrin laptop..Berhenti rehat tuk memberi ruang kepada sel-sel neuron mencernakan maklumat yang tidak putus-putus memasuki ruang neurotransmitter untuk diintegrasikan..

Fuh! 2 paper dalam 2 hari berturut-turut betul2 membuatkan diri ini perlu menggunakan masa yang ada semaksimum mungkin .Tambahan kedua duanya adalah subjek yang berat dan memerlukan kefahaman serta daya ingatan yang tinggi..huhu molecular cell biology dan Biochemistry..

Dalam diri ini mencari ketenangan dan kerehatan kepada minda , alunan suara dari Shiekh saad Said Al-ghamidi betul2 membuatkan diri dan jiwa ini terasa tenang…feel so relief…=)
Diuji dengan ujian kesakitan fizikal dalam sehari dua ni betul2 menguji tahap keimanan ..Ingatlah bahwa Allah ingin lihat sejauh mana hambanya nak usaha..Jika ingin dibandingkan dgn kesakitan yang dterima oleh sahabat2 jauh lebih tinggi! So you must kuat semangat! Don’t give Up..

Pelik kenapa baca tyme exam gnie mudah masuk yer?Adakah sbb study sbb exam? kenapa kalau baca sebelum2 nie kadar kelajuan maklumat yang dicernakan ke dalam otak agak lambat cket? Huhu

ISKH3..Ubah niatmu! Jika kamu study sbb nak dapat A, insya Allah kamu akan dapat A kalau kamu study sungguh tapi ilmunya belum tentu lekat di dada..you cannot gerenti that you will get the knowledge,so, STUDY KERANA ALLAH!, Then you will get the knowledge anD good result…

K, Now Continue study !CAIYOK3! (^_^)

Monday, March 29, 2010

...WARKAH CINTA DARI MANUSIA YANG MALAMNYA PENUH CINTA...

Kami tujukan kepada :

Insan yang tersia-sia malamnya...

Assalamu'alaykum warahmatullaahi wabarakaatuh...

Wahai orang-orang yang terpejam matanya,

Perkenankanlah kami, manusia-manusia malam menuliskan sebuah surat cinta kepadamu. Seperti halnya cinta kami pada waktu malam-malam yang kami sibuk di sepertiga terakhir. Atau seperti cinta kami pada keagungan dan rahsianya yang penuh pesona. Kami tahu dirimu bersusah payah lepas tengah hari berharap intan dan mutiara dunia. Namun kami tak perlu bersusah payah, sebab malam-malam kami berhiaskan intan dan mutiara dari syurga.

Wahai orang-orang yang terlelap,

Sungguh nikmat malam-malammu. Gelapnya yang pekat membuat matamu tak mampu melihat tenaga cahaya yang tersembunyi di baliknya. Sunyi senyapnya membuat dirimu hanyut tak menghiraukan seruan cinta. Dinginnya yang merasuk semakin membuat dirimu terlena, menikmati tidurmu di atas pembaringan yang empuk, bermesraan dengan bantal dan gulingmu, bergeliat manja dibalik selimutmu yang demikian hangatnya. Aduhai kau sangat menikmatinya.

Wahai orang-orang yang terlena,

Ketahuilah, kami tidak seperti dirimu!! Yang setiap malam terpejam matanya, yang
terlelap pulas tak terkira. Atau yang terlena oleh suasananya yang begitu menggoda. Kami tidak seperti dirimu!! Kami adalah para perindu kamar di syurga. Tak pernahkah kau dengar Sang Insan Kamil, Rasulullah SAW bersabda : "Sesungguhnya di syurga itu ada kamar yang sisi luarnya terlihat dari dalam dan sisi dalamnya terlihat dari luar. Disediakan untuk mereka yang memberi makan orang-orang yang memerlukannya, menyebarkan salam serta mendirikan solat pada saat manusia terlelap dalam tidur malam." Sudahkah kau dengar tadi? Ya, sebuah kamar yang menakjubkan untuk kami dan orang-orang yang mendirikan solat pada saat manusia-manusia yang lain tertutup mata dan hatinya.

Wahai orang-orang yang keluarganya hampa cinta,

Kau pasti pernah mendengar namaku disebut. Aku Abu Hurairah, Periwayat Hadist. Kerinduanku akan sepertiga malam adalah hal yang tak terperi. Penghujung malam adalah kenikmatanku terbesar. Tapi tahukah kau? Kenikmatan itu tidak serta merta kukecap sendiri. Kubagi malam-malamku yang penuh syahdu itu menjadi tiga. Satu untukku, satu untuk istriku tercinta dan satu lagi untuk pelayan yang aku kasihi. Jika salah satu dari kami selesai mendirikan solat, maka kami bersegera membangunkan yang lain untuk menikmati bagiannya. Subhanallah, tak tergerakkah dirimu? Pedulikah kau pada keluargamu? Adakah kebaikan yang kau inginkan dari mereka? Sekedar untuk membangunkan orang-orang yang paling dekat denganmu, keluargamu?

Lain lagi dengan aku, Nuruddin Mahmud Zanki. Sejarah mencatatku sebagai Sang Penakluk kesombongan pasukan salib. Suatu kali seorang ulama tersohor Ibnu Katsir mengomentari diriku, katanya, "Nuruddin itu sudah asyik dengan solat malam, banyak berpuasa dan berjihad dengan akidah yang benar." Kemenangan demi kemenangan aku raih bersama pasukanku. Bahkan pasukan musuh itu terlibat dalam sebuah perbincangan seru. Kata mereka, "Nuruddin Mahmud Zanki menang bukan kerana pasukannya yang banyak. Tetapi lebih kerana dia mempunyai rahasia bersama Tuhan." Aku tersenyum, mereka memang benar. Kemenangan yang kuraih adalah kerana do'a dan solat-solat malamku yang penuh kekhusyu'an.

Tahukah kau dengan orang yang selalu setia mendampingiku? Dialah Isteriku tercinta, Khatun binti Atabik. Dia adalah isteri solehah di mataku, terlebih di mata Allah. Malam-malam kami adalah malam penuh kemesraan dalam bingkai Tuhan. Gemerisik dedaunan dan desahan angin seakan menjadi pernak-pernik kami saat mendung di mata kami jatuh berderai dalam sujud kami yang panjang.

Kuceritakan padamu suatu hari ada kejadian yang membuat belahan jiwaku itu tampak murung. Kutanyakan padanya apa gerangan yang membuatnya resah. Ya Allah, ternyata dia tertidur, tidak bangun pada malam itu, sehingga kehilangan kesempatan untuk beribadah. Astaghfirullaah, aku menyesal telah membuat dia kecewa. Segera setelah peristiwa itu kubayar saja penyesalanku dengan mengangkat seorang pegawai khusus untuknya. Pegawai itu kuperintahkan untuk menabuh genderang agar kami terbangun di sepertiga malamnya.

Wahai orang-orang yang terbuai,

Kau pasti mengenalku dalam kisah pembebasan Al Aqsa, rumah Allah yang diberkati. Akulah pengukir tinta emas itu, seorang Panglima Perang, Shalahuddin Al-Ayyubi. Orang-orang yang hidup di zamanku mengenalku tak lebih dari seorang Panglima yang selalu menjaga solat berjama'ah. Kesenanganku adalah mendengarkan bacaan Al-Qur'an yang indah dan syahdu. Malam-malamku adalah saat yang paling kutunggu. Saat-saat dimana aku bercengkerama dengan Tuhanku. Sedangkan siang hariku adalah perjuangan-perjuangan nyata, pengejawantahan cintaku pada-Nya.

Wahai orang-orang yang masih saja terlena,

Pernahkah kau mendengar kisah penaklukan Konstantinopel? Akulah orang dibalik penaklukan itu, Sultan Muhammad Al Fatih. Namun tahukah kau bahwa sehari sebelum penaklukan itu, aku telah memerintahkan kepada pasukanku untuk berpuasa pada siang harinya. Dan saat malam tiba, kami laksanakan solat malam dan munajat penuh harap akan pertolongan-Nya. Jika Allah memberikan kematian kepada kami pada siang hari disaat kami berjuang, maka kesyahidan itulah harapan kami terbesar. Biarlah siang hari kami berada di ujung kematian, namun sebelum itu, di ujung malamnya Allah temukan kami berada dalam kehidupan. Kehidupan dengan menghidupi malam kami.

Wahai orang-orang yang gelap mata dan hatinya,

Pernahkah kau dengar kisah Penduduk Basrah yang kekeringan? Mereka sangat merindukan air yang keluar dari celah-celah awan. Sebab terik matahari terasa sangat menyengat, padang pasir pun semakin kering dan tandus. Suatu hari mereka sepakat untuk mengadakan Solat Istisqa yang langsung dipimpin oleh seorang ulama di masa itu. Ada wajah-wajah besar yang turut serta di sana, Malik bin Dinar, Atha' As-Sulami, Tsabit Al-Bunani. Solat dimulai, dua rakaat pun usai. Harapan terbesar mereka adalah hujan-hujan yang penuh berkah.

Namun waktu terus beranjak siang, matahari kian meninggi, tak ada tanda-tanda hujan akan turun. Mendung tak datang, langit membisu, tetap cerah dan biru. Dalam hati mereka bertanya-tanya, adakah dosa-dosa yang kami lakukan sehingga air hujan itu tertahan di langit? Padahal kami semua adalah orang-orang terbaik di negeri ini?
Solat demi solat Istisqa didirikan, namun hujan tak kunjung datang. Hingga suatu malam, Malik bin Dinar dan Tsabit Al Bunani terjaga di sebuah masjid. Saat malam itulah, aku, Maimun, seorang pelayan, berwajah kuyu, berkulit hitam dan berpakaian usang, datang ke masjid itu. Langkahku menuju mihrab, kuniatkan untuk solat Istisqa sendirian, dua orang terpandang itu mengamati gerak gerikku.

Setelah solat, dengan penuh kekhusyu'an kutengadahkan tanganku ke langit, seraya berdo'a :"Tuhanku, betapa banyak hamba-hamba-Mu yang berkali-kali datang kepada-Mu memohon sesuatu yang sebenarnya tidak mengurangi sedikit pun kekuasaan-Mu. Apakah ini kerana apa yang ada pada-Mu sudah habis? Ataukah perbendaharaan kekuasaan-Mu telah hilang? Tuhanku, aku bersumpah atas nama-Mu dengan kecintaan-Mu kepadaku agar Engkau berkenan memberi kami hujan secepatnya."

Lalu apa gerangan yang terjadi? Angin langsung datang bergemuruh dengan cepat, mendung tebal di atas langit. Langit seakan runtuh mendengar do'a seorang pelayan ini. Do'aku dikabulkan oleh Tuhan, hujan turun dengan derasnya, membasahi bumi yang tandus yang sudah lama merindukannya.

Malik bin Dinar dan Tsabit Al Bunani pun terhairan dan kau pasti juga hairan bukan? Aku, seorang budak miskin harta, yang hitam pekat, mungkin lebih pekat dari malam-malam yang kulalui. Hanya manusia biasa, tapi aku menjadi sangat luar biasa kerana do'aku yang makbul dan malam-malam yang kupenuhi dengan tangisan dan taqarrub pada-Nya.
Wahai orang-orang yang masih saja terpejam,

Penghujung malam adalah detik-detik termahal bagiku, Imam Nawawi. “Suatu hari muridku menanyakan kepadaku, bagaimana aku boleh menciptakan berbagai karya yang banyak? Bila aku beristirahat, bagaimana aku mengatur tidurku?” Lalu kujelaskan padanya, "Jika aku mengantuk, maka aku hentikan solatku dan aku bersandar pada buku-bukuku sejenak. Selang beberapa waktu jika telah segar kembali, aku lanjutkan ibadahku."Aku tahu kau pasti berfikir bahwa hal ini sangat sulit dijangkau oleh akal sihatmu. Tapi lihatlah, aku telah melakukannya, dan sekarang kau boleh menikmati karya-karyaku.

Wahai orang-orang yang tergoda,

Begitu kuatkah syaitan mengikat tengkuk lehermu saat kau tertidur pulas? Ya, sangat kuat, tiga ikatan di tengkuk lehermu! Dia lalu menepuk setiap ikatan itu sambil berkata, "Hai manusia, engkau masih punya malam panjang, kerana itu tidurlah!." Hei, sedarlah, sedarlah, jangan kau dengarkan dia, itu tipu muslihatnya! Syaitan itu berbohong kepadamu. Maka bangunlah, bangkitlah, kerahkan kekuatanmu untuk menangkal godaannya. Sebutlah nama Allah, maka akan lepas ikatan yang pertama. Kemudian, berwudhulah, maka akan lepas ikatan yang kedua. Dan yang terakhir, solatlah, solat seperti kami, maka akan lepaslah semua ikatan-ikatan itu. Wahai orang-orang yang masih terlelap,

Masihkah kau menikmati malam-malammu dengan kepulasan? Masihkah? Adakah tergerak hatimu untuk bangkit, bersegera, mendekat kepada-Nya, bercengkerama dengan-Nya, memohon keampunan-Nya, meski hanya 2 rakaat? Tidakkah kau tahu, bahwa Allah turun ke langit bumi pada 1/3 malam yang pertama telah berlalu. Tidakkah kau tahu, bahwa Dia berkata, "Akulah Raja, Akulah Raja, siapa yang memohon kepada-Ku akan Kukabulkan, siapa yang meminta kepada-Ku akan Kuberi, dan siapa yang memohon ampun kepada-Ku akan Ku ampuni. Dia terus berkata demikian, hingga fajar merekah."

Wahai orang-orang yang terbujuk rayu dunia,

Bagi kami, manusia-manusia malam, dunia ini sungguh tak ada ertinya. Malamlah yang memberi kami kehidupan sesungguhnya. Sebab malam bagi kami adalah malam-malam yang penuh cinta, sarat makna. Masihkah kau terlelap? Apakah kau menginginkan kehidupan sesungguhnya? Maka ikutilah jejak kami, manusia-manusia malam. Kelak kau akan temukan cahaya di sana, di waktu sepertiga malam. Namun jika kau masih ingin terlelap, menikmati tidurmu di atas pembaringan yang empuk, bermesraan dengan bantal dan gulingmu, bergeliat manja di balik selimutmu yang demikian hangatnya, maka surat cinta kami ini sungguh tak berarti apa-apa bagimu.

Semoga Allah mempertemukan kita di sana, di syurga-Nya, mendapati dirimu dan diri kami dalam kamar-kamar yang sisi luarnya terlihat dari dalam dan sisi dalamnya terlihat dari luar. Semoga...

Wassalamu'alaykum warahmatullaahi wabarakaatuh,
Manusia-Manusia Malam
Semoga kisah orang-orang besar itu menjadi penyemangat kita untuk mengikuti jejak mereka.

ATTRIBUTE BUAT:

Wednesday, March 3, 2010

Sabar..sabar..

Bismillahirrahmaanirahim..

Dah lama rasanya tak menulis kat blog nie..huhu mood menulis hilang..

Sepatutnya tak boleh macam tu..bila diingat balik tujuan blog nie dibuat salah satunya adalah untuk mendisiplinkan diri..Jadi kena berusaha ..caiyok2 ( ^_^ )

Hari ni terasa nak berkongsi something..sambil-sambil nak menghilangkan mengantuk waktu tengah hari nie.kejap lagi ada kelas Calculus pukul 2…asyik tersengguk – tersengguk buat math dari tadi..terasa nak menconteng jap..

Sejak 2, 3 hari nie , diri nie rasa macam tak stabil je..macam2 perasaan datang, rasa nak marah orang pastu kadang-kadang nangis sorang2 tanpa sebab..kalau orang tengok mesti da cakap diri nie da tak berapa betul..Mujurlah perasaan marah tu tak pernah terlepas kat sape2..sbb bila rasa nak marah mesti fikir dulu kenapa nak marah n alik2 mesti marah kat diri sendiri balik..huhu mgkin sebab hormon tak stabil..

Sebenarnya tajuk post kali nie nak mengajak diri penulis terutamnya serta sahabat-sahabat supaya lebih bersabar..

Apakah perasaan anda apabila sahabat anda memarahi anda tanpa sebab? Ataupun memang dia nie naturally panas baran n ari2 dier terlepas kat anda?

> Sakit hati
> Haru..tidak! kenapa aku jadi mangsa?
> owh..ingat ko sorang je ek yang bley marah?
> suka hati jer marah orang ingat orang tak der perasaan ke?
>Sabar3 . jangan dibalas api dengan api, nati makin teruk

Jadi , apa yang aku perlu buat?

>Banyakkan istighfar..
>erm..Mgkin sahabat kita ada masalah
>Ingat marah itu sifat syaitan
>ingat akan ader insan lain yang akan TERLUKA dengAn perilaku anda
>Husnuz – Zan, mgkin Allah nak uji aku..
> Allah nak tambah pahala kita..
>amik wudhuk
>ubah kedudukan

Tiba2 teringat dulu ustaz selalu pesan masa kat maahad tentang hadis larangan bersifat marah.,

عَنْ أَبِي هُرَیْرَةَ رَضِىَ الله عَنْهُ : أَنَّ رَجُلاً قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم : أَوْصِنِي. قَالَ: ((
لاَ تَغْضَبْ. فَرَدَّدَ مِرَارًا قَالَ: لاَ تَغْضَبْ )) رواه البخاري.


Daripada Abu Hurairah r.a.:

Bahawa seorang lelaki berkata kepada Nabi SAW: Berikan daku wasiat. Baginda bersabda: Janganlah engkau marah. Lelaki itu mengulangi soalan itu beberapa kali. Baginda tetap bersabda: Janganlah engkau marah.

Hadis riwayat al-lmam al-Bukhari.


Almdulillah dah hilang da rasa marah..Semoga Allah mengampuni dosa ini..




Senyuman itu mampu membuatkan hati-hati di sekeliling kita turut rasa gembira..

p/s: Attribute buat sahabat yang memarahi diri ini kerana menjadi booster kepada saya untuk menconteng dan muhasabah balik diri ini ..